.

SMART (SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RENGEL TUBAN)

Jumat, 20 Januari 2012

HOME


SMA Negeri 1 Rengel


Salam satu persahabatan......


SMA Negeri 1 Rengel terletak di jalan raya Banjaragung telp. (0356) 81106 fax. (0356) 81106 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban kode pos 62371. Lokasi SMA Negeri 1 Rengel berjarak 25 km dari kota Tuban. Lokasi tersebut tidak lepas dari lahan pertanian sehingga SMA Negeri 1 Rengel memiliki julukan “sekolah mewah”  yang artinya sekolah mepet sawah serta “sekolah mabur” aliasnya sekolah mepet kuburan. Ya itulah julukan dari sekolah tercinta kami ini.
                Meskipun demikian, SMA Negeri 1 Rengel masih bisa tetap exis sampai ke tingkat nasional dan mendapatkan berbagai piala dan penghargaan dari wilayah kabupaten tuban maupun dari tingkat nasional. Beberapa prestasi yang telah diraih oleh siswa – siswi SMA Negeri 1 Rengel ini antara lain :
1.       Juara 1 olimpiade bahasa inggris tingkat nasional th. 2011
2.       Juara 1 lari 1000 meter tingkat kabupaten th. 2011
3.       Juara 1 PSHT tingkat kabupaten th. 2011, dll.
Nahh, banyak prestasi yang telah diraih oleh putra – putri SMANSAR ini tak luput dari kerja keras dan semangat yang terus membara dalam hati. Semangat itu dapat di tuangkan dengan adanya progam-progam sekolah, atau bisa di jabarkan melalui visi dan misi SMA negeri 1 rengel.
                Adapun visi dan misi SMA Negeri 1 Rengel ini antara lain sbb :
VISI       :
’’MENJADIKAN INSAN YANG BERPRESTASI, MENGUASAI IPTEK,BERDISIPLIN, BERBUDI PEKERTI LUHUR DAN CINTA TANAH AIR DENGAN DASAR IMAN DAN TAQWA’’
Indikator Visi :
1.       Unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik serta memiliki kecakapan hidup.
2.       Unggul dalam menguasai perkembangan IPTEK
3.       Unggul dalam berdisiplin di  sekolah dan di masyarakat
4.       Unggul dalam kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sosial
5.       Unggul dalam melestarikan budaya Indonesia
6.       Unggul dalam mewujudkan insan yang bermoral dan berbudi pekerti luhur berlandaskan norma yang berlaku dengan  dasar iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

MISI :
1.          Meningkatkan prestasi siswa dari tahun ke tahun  untuk semua mata pelajaran
2.          Meningkatkan prestasi siswa di bidang  pengembangan diri dari tingkat kabupaten
ke tingkat yang lebih tinggi
3.          Meningkatkan penguasaan IPTEK bagi seluruh komponen sekolah 
4.          Meningkatkan integritas kinerja bagi semua komponen sekolah
5.          Meningkatkan sikap bermoral, sopan santun dan membiasakan budaya ”salam dan salim” bagi warga SMA Negeri 1 Rengel
6.          Membentuk jati diri pelajar sejati dan bebas narkoba, miras serta peka terhadap lingkungan
7.          Meningkatkan rasa cinta tanah air dalam bentuk melestarikan budaya Indonesia
8.          Meningkatkan kegiatan keagamaan guna menjadikan insan yang bertoleransi terhadap sesama umat beragama

SMA Negeri 1 Rengel memiliki beberapa ekstrakulikuler sebagai kegiatan penyalur keahlian dan bakat siswa. Beberapa ekstrakulikuler yang ada dalam sekolah tercinta kami ini adalah sebagai berikut :
1.       Teater SEMUT IRENG
2.       Vokal “SMANSAR VOICE”
3.       KIR
4.       Futsal
5.       Volley
6.       Lukis “WATU KUMBUNG”,dll
Tak ada gading yang tak retak, sekolah kami inipun masih memiliki banyak masalah yang menghambat kegiatan pembelajaran. Memiliki keadaan geografis yang rawan hujan dan struktur tanahnya yang kurang baik. Selain itu juga fasilitas dan sarana pembelajaran yang masih dirasa kurang sehingga potensi-potensi siswa-siswi masih banyak yang terpendam. Semoga saja beberapa tahun ke depan masalah-masalah tersebut dapat segera diatasi sehingga potensi anak muda indonesia dapat berkembang dan disalurkan sebaik mungkin. Amiinn.
Nahh.. meskipun dengan kondisi demikian, siswa-siswi senantiasa bersemangat belajar dan mengeksploitasi ilmu-ilmu yang diberikan oleh bapak dan ibu guru. Semoga suatu saat nanti SMA Negeri 1 Rengel mampu menjadikan lulusan dalam menyongsong masa depannya dengan baik. Itu tadi beberapa profil dari SMA Negeri 1 Rengel, bagi yang ingin lebih mengenal tentang SMA Negeri 1Rengel dapat langsung berkunjung di SMA tercinta kami ini.

Proses membatik








Membuat batik cap

Alat :
1.      Cap – Capan
2.      Meja Yang Sudah Dilapisi Spons Dan Karpet
3.      Kompor
4.      Wajan Kotak
5.      Canting
6.      Kuas
7.      6 Bak Besar
8.      Gawangan
9.      2 Buah Tong
10.  Kompor High Preasure
Bahan :
a.      Kain Mori
b.      Malam
1)      Parafin
2)      KLowong (Dalam Bahasa Tuban Ceret)

Langkah – langkah
1.      Panaskan malam diatas wajan kotak hingga malam meleleh untuk proses pengecapan usahakan malam tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2.      Siapkan cap – capan yang akan dipakai untuk pengecapan dan kain mori yang akan dicap diatas meja yang sudah dilapisi spons dan karpet.
3.      Masukkan cap – capan pada lelehan malam yang sudah siap, kemudian angkat dan sebisa mungkin di kibas – kibaskan agar malam yag menempel pada cap – capan tidak terlalu banyak.
4.      Cap kain mori dengan cap – capan, tekan cap – capan hingga malam merata hingga motif terbentuk bagus dan usahakan jangan terlalu lama.
5.      Setelah motif sudah dibuat pada kain, kain diangin – anginkan diatas gawangan hingga malam kering.
6.      Setelah malam kering, perbaiki motif – motif yang kurang bagus dengan menggunakan canting yang menggunakan malam dengan perbandingan malam 2 : 1. Dua untuk malam gelap dan satu intuk malam bening.
7.      Apabila ada bagian yang ingin kita pertahakan motif dan warnanya, cukup dengan mengeblok bagian tersebut dengan malam dan kita bisa menggunakakan kuas yang sudah kita sediakan.
8.      Setelah motif diperbaiki dan beberapa bagian yang dipertahakan warna dan motifnya diblok, siapkan cairan pewarna. Untuk warna sintesis bisa dimulai dari warna terang ke warna yang lebih gelap. Sebaliknya dengan pewarna alami, dimulai dari warna gelap ke warna yang terang atau cerah.
9.      Siapkan bak besar, masing – masing warna membutuhkan 2 bak besar. Bak pertama untuk zat TRO, soda coustik, naftol dan bak kedua berisi garam pembangkit.
10.  Warna kuning didapat dari campuran bahan yang dimasukkan ke 2 buah tempat yang berbeda. Bahan-bahan tsb antara lain :
Kuning :1.TRO,Soda coustik,Naftol (ASG )
               2. Garam pembangkit Merah R (MR)
Merah : 1.TRO, Soda coustik,Naftol  ( ASD )
               2. Garam Pembangkit Merah B (MB)
Hitam : 1. TRO, Soda Coustik, Naftol (ASBO + Hitam B)
               2. Garam Pembangkit  Biru B (BB)
11.  Rendam kain pada bak pertama secara merata, tiriskan. Kemudian rendam kembali pada bak kedua. Apabila ingin hasil yang lebih tajam warnanya bisa diulangi untuk beberapa kali dengan proses yang sama. Setelah itu kain diangin – anginkan.
12.  Blok bagian – bagian yang ingin dipertahankan warna dan motifnya,kemudian ulangi proses pewarnaan dengan warna yang lebih gelap dan prosesnya sama seperti proses pewarnaan yang pertama. Ulangi proses pengeblokan dan pewarnaan sesuai dengan yang diinginkan.
13.  Untuk proses peluluhan malam pada kain, siapkan tong yang berisi air dan kompor high preasure untuk mendidihkan air pada tong.
14.  Rebus air dan masukkan detergen agar malam luntur daan tidak menempel lagi pada kain.
15.  Masukkan kain yang berisi air mendidih, aduk kain secara berkala untuk mempercepat pelunturan malam.
16.  Angkat kain, kemdian masukkan pada tong yang berisi air biasa. Karena ada beberapa malam yang mash menempel pada kain, cuci kain hingga bersih kemudian angin – anginkan hingga kering.
17.  Proses pembuatan batik cap selesai.


Pembuatan Batik tulis

Alat :
1.      Meja Yang Sudah Dilapisi Spons Dan Karpet
2.      Kompor
3.      Wajan Kotak
4.      Canting
5.      Kuas
6.      6 Bak Besar
7.      Gawangan
8.      2 Buah Tong
9.      Kompor High Preasure
Bahan :
c.       Kain Mori
d.      Malam
3)      Parafin
4)      KLowong (Dalam Bahasa Tuban Ceret)

Langkah – langkah :
1.      Buat motif batik pada kertas HVS, motif ini adalah berupa motif yang akan masih baru dan masih awal.
2.      Siapkan kertas layangan yang pajang dan lebarnya sama dengan ukuran kain yang akan dibuat batik. Kemudian jiplak pola atau desain yang sudah kita buat pada kertas HVS pada kaertas layangan yang sudah kita ukur tadi.
3.      Setelah motif yang ada pada kertas layangan selesai kia jiplak lagi pada kain. Motif pada kertas layagan tersbut merupakan gambaran dari motif yang aka nada pada kain batik.
4.      Setelah penjiplakan motif pada kain selesai menuju ke proses pengklowongan.
5.      Siapkan lelehan malam diatas wajan kecil dan juga canting untuk pengklowongan. Usahakan temperature malam cair tidak terlalu panas dan terlalu dingin. Karena jika terlalu panas malam akan terlalu cair, dan jika terlalu dingin malam akan menggumpal.
6.      Setelah proses pengklowongan selesai, blok bagian – bagian yang akan dipertahankan motif dan warnanya. Kemudian masuk ke proses pewarnaan.
7.      Proses pewarnaan pada batik tulis ini sama dengan proses pewarnaan pada batik cap. Jadi, bagian yang ingin dipertahankan warnanya bisa dilakukan dengan cara mengeblok bagian tsb.
8.      Setelah itu masuk pada proses pelunturan malam yang menempel pada kain. Proses ini menggunakan wadah yang cukup besar dan panas yang tinggi agar malam tidak menempel lagi pada kain. Selain itu juga harus dicampurkan detergen atau pati kanji pada air yang mendidih agar mempercepat proses pelunturan malam ini.
9.      Bersihkan malam yang masih menempel pada kain dengan mencuci bersih kain dengan air biasa.
10.  Setelah kain bersih dari sisa – sisa malam, tiriskan dan angina – anginkan Karena jika kain di jemur di bawah sinar matahari, motif atau warna batik bisa rusak.
11.  Proses pembuatan batik tulis selesai.






Mata Pelajaran Mambatik di SMA

SMA Negeri 1 Rengel merupakan salah satu sekolah yang masih mempertahankan kebudayaan bangsa,salah satunya kebudayan itu adalah BATIK. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Rengel memiliki mata pelajaran khusus KETRAMPILAN MEMBATIK. Di SMA Negeri 1 Rengel pelajaran membatik merupakan salah satu pelajaran yang di sukai oleh siswa-siswi, hal ini terbukti dengan karya-karya pemuda SMANSAR yang sangat kreatif dan indah.di SMA Negeri 1 Rengel mata pelaran ketrampilan  membatik di fokuskan berada di kelas XI dan XII dengan pembagian di kelas XI batik Tradisional dan kelas XII batik Modern.
            Ketrampilan membatik yang di ajarkan dalam kelas XI adalah pembuatan batik Cap dan Tulis. Pembelajaran batik ini dengan menggunakan metode teori dalam kelas dan prakek dalam proses pembuatan langsung dari awal hingga batik jadi. Siswa di perkenankan untuk langsung terlibat dan tau secara detail dalam pembuatan batik tersebut. Sehingga siswa mengerti dan mampu mempraktekannya di luar sekolah serta mampu untuk membuat lapangan perkerjan baru.
            Batik modern yang di ajarkan di kelas XII mengenai batik jumput. Batik dengan meggunakan teknik mengikat kain dengan tali atau rafia serta menggunakan  beberapa media diantaranya kain, benang, rafia, pewarna, biji-bijian dan jarum. Contoh kain batik jumput adalah motif sarung pantai. Dengan warna corak yang cerah.
            Itu tadi sekilas tentang mata pelajaran Ketrampilan Membatik di SMA Negeri 1 Rengel. Semoga beberapa penjelasan di atas dapat memberikan sedikit gambaran tentang mata pelajaran Ketrampilan Membatik di SMA Negeri 1 Rengel. Sekian terimakasih.


LATAR BELAKANG




                                                      


Setiap sekolah pasti memiliki keunggulan dan ciri khasnya masing-masing, dengan adanya progam dari Sampoerna Foundation dengan mengadakan kegiatan BPL ( Project Base Learning ) untuk seluruh sekolah menengah atas se-kabupaten Tuban, masing-masing sekolah pasti akan membuat project  yang memiliki karakteristik sekolahnya masing-masing. Hal ini juga dilakukan oleh SMA Negeri 1 Rengel dengan membuat project yang berupa publikasi internet dengan bentuk blog yang menerangkan tentang pembuatan batik di SMA Negeri 1 Rengel yang merupakan salah satu pelajaran kesukaan siswa.

            Project ini juga kami buat untuk mempertahankan kebudayaan bangsa serta untuk menarik minat bagi pemuda-pemuda Indonesia jangan sampai kebudayaan bangsa kita yang tercinta ini hilang, tetapi haruslah muncul kreasi-kreasi baru yang sejalan dengan perkembangan zaman. SMA Negeri 1Rengel sudah melakukan satu langkah lebih maju untuk mempertahankan kebudayaan bangsa kita ini dengan diajarkannya keterampilan membatik di sekolah menengah atas ini. Adanya ketrampilan membatik ini membuat siswa-siswi semakin mencintai kebudayaan bangsa yaitu batik. Sembari didukung dengan adanya project ini.

            Internet merupakan makanan sehari-hari setiap orang di dunia ini, baik untuk facebook, chating atau browsing, nahh... hal tersebutlah yang membuat kami  menggunakan publikasi internet sebagai hasil project kami. Dari pulikasi tersebut kami mampu mengkolaborasikan antara yang lama (batik) dengan yang baru (iptek), sehingga project ini adalah salah satu project yang dapat mengikuti perkembangan zaman.

Untuk membentuk kolaborasi yang lama (batik) dan yang baru (iptek) ini harus didukung oleh beberapa mapel terkait. Mapel tersebut adalah sebagai berikut :

1.     Bahasa inggris dibimbing oleh ibu Nayyarotin S. Pd. Sebagai Guru mapel bhs. Inggris kelas XI

2.     Bahasa indonesia dibimbing oleh ibu Yosephine Rini sebagai guru mapel bhs. Indonesia kelas XI

3.     TIK dibimbing oleh bapak Miftakhul Huda S.Pd sebagai guru mapel bhs. TIK kelas XI dan XII

4.     Seni Budaya dibimbing oleh ibu Puty Ukia Aqsari sebagai guru mapel Seni Budaya kelas X,XI dan XII

5.     Ketrampilan Membatik dibimbing oleh bapak Imam Subandono sebagain guru mapel Ketrampilan Membatik kelas X,XI dan XII

berkat kerja keras dan semangat yang membara,kami berhasil menerapkan setiap point dari masing-masing mapel hingga project ini berhasil kami buat.
Itu tadi beberapa penjelasan dan hal yang melatar belakangi project kami kali ini. Saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan agar pada project-project berikutnya kami lebih baik lagi. Sekian terimakasih.

Kamis, 19 Januari 2012

Sejarah Batik di Indonesia


Sejarah Batik di Indonesia
Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Pada beberapa catatan, perkembangan batik banyak terjadi pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian berkembang pada kerajaan Solo dan Yogjakarta.
Batik 
merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama dan bahkan saat ini batik telah menjadi warisan budaya dunia.
Bahkan tanggal 2 Oktober telah resmi ditetapkan sebagaiHari Batik Nasional, mulai tahun 2009.
Secara terminologi, kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan“titik” yang bermakna “titik”. Ada juga yang memahami pengertian batik dengan pengertian seni lukis dan gambar pada umumnya.
Proses pembuatan kain batik, terutama batik tulis dapat mengambarkan kesabaran pembuatnya. Setiap hiasan corakdan motif batik pada seni batik dibuat dengan teliti dan melalui proses yang panjang. Kesempurnaan motif tersebut menyiratkan ketenangan pembuatnya.
Semula dalam pembuatan kain batik dan motif batik yang penuh makna dan filosofis, dibuat oleh putri sultan/raja dibantu para abdi dalem sejak dari kain putih yang dikenal dengankain mori.
Pada kain mori tersebut dituliskan lilin cair panas seperti layaknya menulis dengan pulpen pada selembar kertas putih dengan mempergunakan alat yang disebut "canting".Maksud dibalik pembuatan batik pada waktu itu adalah dengan membatik maka akan dapat melatih kesabaran, ketekunan, olah rasa dan olah karsa.
Karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di tempat masing-masing., dan pengerjaan batik telah dilakukan oleh masyarakat kebanyakan bahkan saat ini pengerjaan batik tidak hanya dengan ditulis tetapi dilakukan dengan cap dan printing
Dan jika kita lihat pewarnanan pada batik pada waktu itu, bahan pewarna yang dipakai berasal dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur
Jaman pun berkembang, akhirnya kesenian batik sudah menjadi produk industri baik industri besar maupun Home Industri. Batik telah menjadi pakaian yang merakyat.
Jika kita melihat corak batik di Indonesia sangat banyak, sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah di Indonesia yang sangat kaya, sehingga terciptalah beragam corak dan jenis batik sesuai ciri khas masing-masing.
Perkembangan selanjutnya dari sisi bahan, yang semula mempergunakan kain mori telah berkembang ke bahan kain lainnya mulai dari kain sutra, kain juantiu sampai kain kaos. Dari sisi pengunaan tidak hanya pakaian tetapi telah berkembang pada barang barang kebutuhan rumah tangga mulai dari taplak meja sampai dengan kipas dan lain sebagainya. Sedangkan dari sisi pewarnaan telah menggunakan bahan kimia.
Referensi, dari berbagai sumber, dan info lebih lanjut tentang Sejarah Batik di Indonesia dapat dilihat disini

Rabu, 18 Januari 2012

ALAT MEMBATIK


Peralatan Membatik
a. Canting

Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik.
Penggunaan canting adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan malam agar terbentuk motif batik. Canting memiliki beberapa bagian yaitu:
�� Gagang

Gagang merupakan bagian canting yang berfungsi sebagai pegangan pembatik pada saat menggunakan canting untuk mengambil cairan malam dari wajan, dan menorehkan (melukiskan) cairan malam pada kain. Gagang biasanya terbuat dari kayu ringan.
�� Nyamplung (tangki kecil)

Nyamplung merupakan bgian canting yang berfungsi sebagai wadah cairan malam pada saat proses membatik. Nyamplung terbuat dari tembaga.
�� Cucuk atau carat
Cucuk merupakan bagian ujung canting dan memiliki lubang sebagai saluran cairan malam dari nyamplung. Ukuran dan jumlah cucuk can beragam tergantung jenisnya. Cucuk tersebut terbuat dari tembaga.
Kondisi cucuk harus senantiasa berlubang, kalau tersumbat oleh cairan malam yang sudah mengeras, cucuk dapat dilubangi lagi dengan cara mencelupkan di cairan panas malam, sumbatan keras tersebut akan turut mencair kembali. Sedangkan bila sumbatan belum mengeras maka pelubangannya dapat dipakai dengan bulu sapu lantai.

b. Kuas
Pada umumnya kuas dipergunakan untuk melukis, dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas.

c. Kompor Minyak Tanah

Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar. Pembatik tradisional biasanya menggunakan anglo atau keren. Anglo merupakan arang katu sebagai bahan bakar. Kelemahan anglo/keren adalah asap yang ditimbulkannya berbeda dengan kompor yang tidak seberapa menimbulkan asap.
Pilihlah kompor yang ukuran kecil saja, dengan diameter sekitar 13 cm, sesuai dengan besaran wajan yang digunakan. Pemanasan malam tidak membutuhkan api yang cukup besar seperti kalau kita memasak di dapur.

d. Wajan
Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari bahan logam. Pilihlah wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan kita mengangkatnya dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu berukuran besar, wajan dengan diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai untuk tempat pencairan malam.

e. Gawangan


Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi kain tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan.
Peralatan tersebut di atas sudah cukup memadai untuk kegiatan membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa peralatan pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil (dingklik) dan lipas/tepas. Tepas diperlukan untuk membantuk menyalakan api arang kayu di anglo/keren. Sekarang ini dengan adanya kompor, maka tepas tidak diperlukan dalam kegiatan membatik.

f. Nampan
Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup kain dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran kain yang dibatik agar kain benar-benar tercelup semuanya.

g. Panci
Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor atau tungku dan untuk melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci sesuai dengan ukuran kain yang dibatik.

h. Sarung tangan
Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan pewarna dan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna alami (natural).

i. Sendok & Mangkuk
Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik untuk mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu juga diperlukan gelas untuk menakar air.

Senin, 16 Januari 2012

GELAGAT GELIAT PESONA BATIK TUBAN

LATAR BELAKANG

Setiap sekolah pasti memiliki keunggulan dan ciri khasnya masing-masing, dengan adanya progam dari Sampoerna Foundation dengan mengadakan kegiatan BPL ( Project Base Learning ) untuk seluruh sekolah menengah atas se-kabupaten Tuban, masing-masing sekolah pasti akan membuat project  yang memiliki karakteristik sekolahnya masing-masing. Hal ini juga dilakukan oleh SMA Negeri 1 Rengel dengan membuat project yang berupa publikasi internet dengan bentuk blog yang menerangkan tentang pembuatan batik di SMA Negeri 1 Rengel yang merupakan salah satu pelajaran kesukaan siswa.

            Project ini juga kami buat untuk mempertahankan kebudayaan bangsa serta untuk menarik minat bagi pemuda-pemuda Indonesia jangan sampai kebudayaan bangsa kita yang tercinta ini hilang, tetapi haruslah muncul kreasi-kreasi baru yang sejalan dengan perkembangan zaman. SMA Negeri 1Rengel sudah melakukan satu langkah lebih maju untuk mempertahankan kebudayaan bangsa kita ini dengan diajarkannya keterampilan membatik di sekolah menengah atas ini. Adanya ketrampilan membatik ini membuat siswa-siswi semakin mencintai kebudayaan bangsa yaitu batik. Sembari didukung dengan adanya project ini.

            Internet merupakan makanan sehari-hari setiap orang di dunia ini, baik untuk facebook, chating atau browsing, nahh... hal tersebutlah yang membuat kami  menggunakan publikasi internet sebagai hasil project kami. Dari pulikasi tersebut kami mampu mengkolaborasikan antara yang lama (batik) dengan yang baru (iptek), sehingga project ini adalah salah satu project yang dapat mengikuti perkembangan zaman.

Untuk membentuk kolaborasi yang lama (batik) dan yang baru (iptek) ini harus didukung oleh beberapa mapel terkait. Mapel tersebut adalah sebagai berikut :

1.     Bahasa inggris dibimbing oleh ibu Nayyarotin S. Pd. Sebagai Guru mapel bhs. Inggris kelas XI

2.     Bahasa indonesia dibimbing oleh ibu Yosephine Rini sebagai guru mapel bhs. Indonesia kelas XI

3.     TIK dibimbing oleh bapak Miftakhul Huda S.Pd sebagai guru mapel bhs. TIK kelas XI dan XII

4.     Seni Budaya dibimbing oleh ibu Puty Ukia Aqsari sebagai guru mapel Seni Budaya kelas X,XI dan XII

5.     Ketrampilan Membatik dibimbing oleh bapak Imam Subandono sebagain guru mapel Ketrampilan Membatik kelas X,XI dan XII

berkat kerja keras dan semangat yang membara,kami berhasil menerapkan setiap point dari masing-masing mapel hingga project ini berhasil kami buat.
Itu tadi beberapa penjelasan dan hal yang melatar belakangi project kami kali ini. Saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan agar pada project-project berikutnya kami lebih baik lagi. Sekian terimakasih.




BATIK
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam design batiksebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaandesign batik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. 
Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia,Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.
Batik gedog Tuban kaya motif, warna dan fungsi. Satu ibu rumah tangga di Tuban memiliki lima lembar kain batik untuk berbagai keperluan berbeda. Di Tuban, terdapat 100 ragam motif batik, 40 diantaranya sudah dipatenkan pemerintah daerah setempat sebagai upaya pelestarian budaya. Yang juga khas dari batik Tuban adalah konsistensi perajin untuk melestarikan batik tulis. Mudah saja membedakan batik Tuban, karena batik yang diaplikasikan pada kain tenun hingga katun, kebanyakan adalah batik tulis. Hanya beberapa perajin saja yang masih mengaplikasikan batik cap di Tuban